SORE YANG GENTING

Twitter
Visit Us
Follow Me
LinkedIn
Share
RSS
Follow by Email
TAMAN yang bisu, bangku-bangku kosong, tak ada deru klakson atau anak yang meniup harmonika. Burung-burung menjauh ke langit jenuh. Cuaca pun kesumba ketika udara menggetarkan bulu-bulu mata. Bahkan bunga-bunga ini, cintaku, tak lagi menghadang gerimis yang jadi kuning.

Kita pernah duduk di sini, menaja duka yang datang tiba-tiba. Barangkali memang tak ada yang kekal, kecuali sehimpun doa–seperti kau percaya bahwa lupa kelak membebaskan kita.

Author: Bagja Hidayat

Wartawan majalah Tempo sejak 2001. Mendirikan blog ini pada 2002, karena menulis seperti naik sepeda: tak perlu bakat melainkan latihan yang tekun dan terus menerus.

4 thoughts on “SORE YANG GENTING”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Enjoy this blog? Please spread the word :)