Ternyata tak terlalu banyak buku yang saya baca selama tahun 2017 lalu dituliskan tinjauannya. Ini di antaranya:
Tentang perburuan pastor dan penganut Katolik di Jepang oleh para samurai, ketika negeri ini menganggap iman Kristus yang diimpor dari Eropa akan menjadi racun bagi kehidupan Shinto dan kerajaan yang tertib. Shusaku Endō menyandarkan tokoh utama cerita ini pada seorang pastor Portugal yang menyebarkan agama Katolik di Jepang pada abad 12. Endō menyebut periode itu sebagai “rawa-rawa”, sebuah gejala xenophobia Jepang yang menolak apa pun yang datang dari luar. Rawa-rawa itu menyedot habis ideologi apa pun yang datang kepadanya. Hasilnya adalah pertentangan berdarah yang menjadi sejarah gelap negeri itu.
To Kill A Mockingbird oleh Harper Lee
Seperti Shusaku Endō, Harper Lee membangun kisah novel ini dari sejarah kelam rasialisme di Alabama, Amerika. Novel ini setengah biografi karena penceritanya seorang anak perempuan, Lee kecil. Cerita sepenuhnya adalah pandangan matanya atas apa yang terjadi di dusun kecil itu, ketika ayahnya, seorang pengacara, menjadi pembela seorang negro yang dituduh memperkosa seorang perempuan kulit putih. Sangat menyentuh dan detail menggambarkan hidup orang-orang Alabama di tahun 1920-an. Prasangka adalah akar rasialisme yang akan mengantarkan pada penindasan.
The 100-Year-Old Man Who Climbed Out The Window and Disappeared oleh Jonas Jonasson
Novel ini memadukan imajinasi dan kisah-kisah nyata yang tercatat dalam sejarah dunia. Saya seperti melihat potongan gambar dalam sebuah film yang menceritakan petualangan seorang tua berusia 100 tahun selama sebulan menghindari kejaran geng narkoba. Selama petualangan itu Jonas mengadon kisah kriminal itu dengan riwayat hidup Alan si kakek yang terlibat di banyak momen penting dalam sejarah di seluruh dunia selama abad 20–sejarah pertempuran ide-ide besar dalam politik dan ekonomi, termasuk Indonesia. Gokil.
Ekspedisi mahasiswa Universitas Gadjah Mada ke lima taman nasional. Informasi di dalam buku ini menarik, namun tak dikemas dengan penceritaan yang bagus. Informasi banyak tapi tanggung, kisah-kisah orang lokal di sekitar taman nasional yang eksotik tak digarap lebih mendalam. Padahal bahan untuk itu, kelihatannya, melimpah. Para penulisnya terlalu narsis dengan terlalu banyak menceritakan pengetahuan mereka soal panjat dinding karst yang tak perlu.
Beyond Strategy oleh Michael Moesgaard Andersen dan Flemming Poulfelt
Dua profesor di Copenhagen Business School, Denmark, ini mengulas perusahaan-perusahaan yang mendisrupsi industri mereka. Dari contoh-contoh itu keduanya membuat teori tentang bagaimana membuat bisnis yang mengoyak industri hingga menjadi pemimpin pasar. Teori mereka tak hanya berbasis ilmu ekonomi. Dua profesor ini bahkan bertolak dari psikologi dan berangkat dari teori angsa hitam yang ditulis Nicholas Taleb, seorang stastikawan dan ekonom yang memperkenalkan tentang menjadi berbeda jika ingin merebut perhatian orang banyak. Buku ini relevan dengan zaman sekarang karena menjawab pertanyaan mengapa model bisnis sebuah perusahaan mendisrupsi industri yang ada, mengapa yang lain gagal.
The Snowden Files oleh Luke Harding
Luke Harding adalah wartawan The Guardian yang punya akses mewawancarai Edward Snowden dalam pelarian, setelah keluar dari NSA di Maryland, Amerika, dengan membawa data penyadapan. Lebih detail dari versi filmnya karena mereportasekan kegalauan Snowden dan para wartawan yang mewawancarainya, di tengah kejaran para intel Amerika untuk membendung Snowden tak membocorkan praktik kotor para telik sandi melanggar hak privat setiap warga negara. Kisah intelijen paling populer karena melibatkan banyak negara yang saling bermusuhan.
Startuppedia oleh Anis Uzzaman
Buku ini semacam bekal praktis bagi para pendiri start-up membangun perusahaan berbasis teknologi yang memanfaatkan Internet. Anis seorang investor start-up di Silicon Valey yang membenamkan uangnya di puluhan usaha rintisan di Amerika dan Jepang. Karena itu enam langkah saran Anis membangun start-up dalam buku ini berangkat dari pengalaman. Misalnya, bagaimana para pendiri usaha rintisan harus meyakinkan investor agar tertarik memodali inovasi mereka hingga kapan seharusnya bisnis rintisan dijual ke publik untuk mendapat modal lebih banyak.
Reportase dari jantung Silicon Valey—metafora untuk menyebut perusahaan-perusahaan yang mengembangkan bisnis start-up. Dan Lyons memakai senjata wartawan, curious dan skeptic, untuk menulis kecemasannya pada bisnis start-up yang menggelembung. Buku ini semacam otokritik terhadap euforia inovasi teknologi yang melanda dunia. Dan Lyons memandang lebih realistik bisnis ini, yang kurang masuk akal dan terlalu cepat menggelembung.
Selamat menempuh tahun yang baru, meskipun apa yang baru dan apa yang lama tak jelas benar, kecuali kalender di dinding dan meja kerja. Apa sebetulnya arti Desember dan Januari bagi kita?
Mungkin karena kita butuh penanda; bahwa ada sesuatu yang harus berakhir dan bermula agar hidup tak jadi jemu. Manusia akhirnya menyadari bahwa ingatan tak selamanya panjang: harus ada batas pada sehimpun catatan; dan ada batas lagi untuk memulai menulis catatan di lembar yang baru: bahwa jatah hidup kian berkurang.
Resolusi tahun baru: lebih banyak membaca agar hidup tak jadi jemu, juga tak menyesal melewatkan waktu.