Buku-buku yang pernah saya baca. Tak semua bagus, tapi layak diabadikan. Klik judul atau gambar buku untuk terhubung ke artikelnya.
Tragedi Sejoli dalam Novel Jostein Gaarder
THE Castle in the Pyrenees mungkin novel filsafat Jostein Gaarder paling romantis, dari sekian banyak novelnya yang umumnya menampilkan tokoh utama anak perempuan. Dunia Sophie, Maya, Perpustakaan Bibi Boken, Misteri Soliter, adalah novel-novel Gaarder yang melibatkan anak-anak perempuan sebagai tokoh utama dalam melontarkan pertanyaan filosofis tentang dunia dan manusia. Selengkapnya…
Revolusi Belanja di Era Big Data
Internet tak hanya membuat perusahaan besar macam Nokia berpikir ulang tentang strategi bisnis. Barbara E. Kahn mengulas lebih detail penyebab bangkrutnya toko-toko di Amerika Serikat di zaman Internet dalam buku yang terbit awal Juni lalu. Menurut profesor pemasaran di Wharton Business School ini ada beberapa faktor mengapa 8.000 toko tutup selama 2017: gagap menghadapi perubahan, keliru membaca keinginan pasar, dan ketiadaan strategi menganalisis data polah konsumen. Selengkapnya…
Runtuhnya Otoritas Pengetahuan
Internet tak lagi menjadi sarana demokrasi informasi, justru jadi malapetaka karena membutakan orang hingga mereka tak lagi meragukan segala berita. Di Internet mereka kritis bukan pada fakta melainkan karena keyakinannya, yang lain bingung dan tersesat dalam belantara informasi faktual dan berita rekayasa. Semua centang perenang ini diamplifikasi para pengidap efek Dunning-Kruger, mereka yang merasa benar oleh pengetahuan yang keliru. Selengkapnya…
Oedipus dari Turki
Yang membuat cerita Perempuan Berambut Merah ini jadi menarik adalah Pamuk menggabungkan cerita Oedipus dengan babad Shahnameh, kisah panjang Persia yang ditulis Mpu Firdausi dari Iran pada abad 10. Dari 60.000 puisi dalam kisah ini, terceritakan riwayat Rustam dan Sohrab. Rustam seorang pangeran Persia yang kehilangan kuda ketika berburu di Turan, wilayah Turki. Tersesat karena mencarinya, ia sampai di sebuah kerajaan kecil di Turki. Selengkapnya…
Berbisnis ala Mafia Paypal
Sejak kalimat pertama di halaman pertama, Peter sudah menohok dengan kalimat ini: Bill Gates berikutnya tak akan menciptakan sistem operasi komputer, Larry Page atau Sergey Brin mendatang tak akan membuat mesin pencari, dan penerus Mark Zuckerberg tak akan melahirkan media sosial. Jika Anda meniru, Anda tak belajar dari keberhasilan mereka. Seorang inovator adalah seorang yang menciptakan sesuatu yang tak ada (0) menjadi ada (1), zero to one. Selengkapnya…
Ironi Blue Ocean Strategy
Blue ocean terdengar familiar dan mudah diingat. Ini metafora untuk menyebut pangsa pasar sebuah bisnis tanpa pesaing. Lawannya adalah red ocean, samudra merah yang pengap oleh persaingan berdarah-darah, penuh oleh hiu yang saling memangsa. Maka, alih-alih masuk ke samudra merah, Kim Chan dan Maubrogne menganjurkan agar para pebisnis menempuh jalan baru yakni menemukan samudra lain yang masih kosong, biru membentang tanpa gelombang. Selengkapnya…
Rawa-Rawa Jepang
Dalam pelbagai wawancara, Endo, yang meninggal pada 1996 di usai 73, menyebut novelnya yang terbit pada 1966 ini sebagai karya sastra, bukan kitab teologi. Ia tak ingin mengkritik kelemahan iman Ferreira atau kepercayaan Jepang menolak Katolik. Ia ingin menguji tarik-menarik antara tradisi Jepang dan iman Katolik yang berkelindan dalam pikiran dan hatinya sejak lahir. “Saya harus mendamaikan konfrontasi rawa-rawa Jepang dan iman Katolik dalam diri saya,” katanya. Selengkapnya...
Akar Penindasan: Prasangka
Dengan prasangka dan curiga yang sudah mengakar di masyarakat Maycomb, pembuktian Atticus itu sia-sia. Para juri tetap menyatakan Tom bersalah dan ia dikirim ke penjara. Di sana ia dibunuh sipir dengan alasan negro itu hendak melarikan diri. 17 peluru membolongi tubuhnya yang hitam. Prasangka berubah jadi pembantaian. Selengkapnya…
Omong Kosong yang Menyenangkan
Petualangan Allan selama sebulan di usia 101 pun dimulai dengan membawa koper itu, diburu para polisi karena kematian anggota-anggota gengster narkoba yang mengubernya, bertemu orang-orang bodoh yang sedikit memakai akal tapi menghasilkan kejadian-kejadian logis yang mengelabui jaksa dan para penyidik. Allan berpetualang seumur hidup, sebagai ahli pembuat bom. Kisah hidupnya dikocok bolak-balik antara masa kini dan masa lalu Allan yang selalu menghadirkan ledakan-ledakan bak dinamit yang dibuatnya dan meleduk di luar kontrolnya. Selengkapnya…
Bekal Menghadapi Disrupsi
Bertolak dari banyak perusahaan yang gagal seperti Nokia dan kisah-kisah sukses perusahaan yang berhasil mendisrupsinya, Andersen dan Poulfelt menulis buku ini. Contoh-contoh kasus yang mereka angkat memang terasa ketinggalan. Tapi, itu menunjukkan bahwa disrupsi di segala lini itu memang nyata sehingga yang hari ini dianggap baru, esok jadi usang. Perubahan terjadi dengan sangat cepat. Aplikasi di telepon pintar telah memudahkan manusia dalam segala hal, dan banyak bisnis baru dibuat berdasarkan program itu: dari belanja hingga cara mengecilkan perut. Selengkapnya…
Edward Snowden: Sebuah Oksimoron
Snowden bekerja di lembaga intelijen tapi tak setuju telik sandi menyusup ke kamar mandi tiap orang. Snowden lari dari sebuah negara yang membebaskan para wartawannya menulis apa saja, tapi pemerintahannya ingin tahu warna celana dalam tiap warga negara. Lalu Snowden lari karena tak ada lagi kebebasan di sana. Dan ia mendarat di Rusia, mendapat perlindungan penuh dari sebuah negara yang membunuh wartawan dan tak membiarkan hak berbicara berkembang. Snowden, yang menaruhkan nyawa untuk membela hak privasi tiap orang, mendapat suaka dari negara yang justru ingin mengendalikan hak privat setiap-tiap orang. Selengkapnya…
Panduan Membangun Start-up
Setiap produk, menurut Anis, dibuat untuk menjawab sebuah problem di masyarakat sebagai pasar dan konsumen yang akan memakainya. Jika tak ada problem yang akan dipecahkan, bagaimana pun canggihnya produk itu, sudah pasti akan sia-sia ketika diluncurkan. Padahal, durasi krusial sebuah produk dengan fungsi yang minimal setelah diluncurkan sekitar enam bulan. Jika masyarakat merasa tak memerlukan produk itu, niscaya ia tak akan dilirik, alih-alih menjadi pemimpin pasar. Selengkapnya…
Disrupsi Start-up di Mata Orang Tua
Perusahaan start-up tak perlu untung ketika dijual melalui IPO. Start-up lebih menekankan pada pertumbuhan konsumen. Jumlah besar berarti valuasi mentereng sebagai jaminan mutu bisnis ini akan laku ketika sahamnya masuk bursa. Maka ada ribuan start-up berlomba mencapai apa yang disebut perusahaan unicorn—perusahaan rintisan yang nilainya melebihi US$ 1 miliar. Ini adalah valuasi yang perhitungannya didasarkan pada jumlah pemakai itu tadi. Model bisnis perusahaan start-up sederhana: tumbuh pesat > bakar duit > masuk bursa > lalu kaya. Selengkapnya…